Langsung ke konten utama

TAHAP TINGGAL LANDAS GURU MENUJU MODERN

Kemaren gue dapet tugas dari gur bahasa Indonesia, yang dimana gue dan kawan-kawan disuruh untuk membuat tulisan mengenai GURU. Dan inilah hasil dari coretan gue...



Guru, siapa sih guru itu?  Guru adalah pengganti orang tua kita disekolah. Akan tetapi bukan berarti guru yang nyiapin makan siang kita, yang nyuruh-nyuruh kita buat tidur siang, bukan. Dalam artian tersebut, guru sebagai pengganti orangtua kita di sekolah adalah orang yang membimbing kita menuju jalan yang terang benderang, menuju masa depan kita. Dan guru adalah pekerjaan yang sangat mulia sekali, karena guru menyalurkan apa yang dia bisa dan dia mampu ke kita semua, selaku anak didik mereka yang haus akan ilmu.

Guru juga termasuk dari salah satu cita-cita saya kelak, walaupun apa yang saya miliki tidak begitu banyak untuk dibagi-bagikan. Mungkin yang bercita-cita untuk menjadi guru bukan hanya saya, tetapi banyak teman teman saya juga yang ingin menjadi guru kelak jikalau sudah beranjak dewasa dan saatnya mempunyai pekerjaan. Atas dasar apa saya ingin mempunyai cita-cita sebagai guru? Nah udah saya jelaskan kalau guru itu pekerjaan yang sangat mulia. Bisa berbagi dan bertukar ilmu yang saya kuasai dengan siapa saja itu hal paling saya senangi. Selain alasan karena guru adalah pekerjaan yang sangat mulia, saya juga ingin merubah image guru yang monotone menjadi asik luar biasa yang dapat diterima dikalangan murid. Kalau guru sekarang itu saya lihat sudah terlalu tua untuk bisa mengajar, seharusnya ada batasan untuk beliau-beliau yang sudah lanjut usianya agar dapat beristirahat menikmati sisa hidupnya. Jadi kalau guru sekarang yang sudah tua itu sedikit malas karena capek dan sudah lanjut usianya, tapi mereka memaksa untuk mengajar karena itu adalah profesi mereka dan sering sekali bahkan setiap kali masuk kelas, dia selalu menyapa.

PAGI HARI
“Selamat pagi anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang logaritma……silahkan dibuka bukunya”

SIANG HARI
“Selamat siang anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang materi kemarin yang sudah sempat saya ulas sedikit……silahkan dibuka catatannya”

Dan jika nanti saya diizinkan menjadi guru, saya akan mencoba merubah image guru yang seperti di atas menjadi seperti anak muda yang gaul, sopan, ramah dan tidak sombong.

PAGI HARI
Hey, yoooo….whatsup mameeenn…..gimana kabarnya pagi hari ini semuanyaaaa??…..ayo kita mulai pelajaran dengan membaca basmalah!! Yooooo!!”

SIANG HARI
            Heyy, yoooo semuanya murid-muridku!! Jangan loyo doongggg, semangat-semangat, kita mulai belajar lagi tapi, kali ini kita santai tapi serius! Yoo yang bawa camilan silahkan dimakan dan dibagi-bagi, yooo kita buka buku kita bab 5!!”

Sedikit agak brutal memang kalo di sebut sebagai guru, itu lebih terlihat seperti rocker yang tidak kebagian panggung saat mau bernyanyi.

            Saya lihat, guru itu fungsi yang paling utama adalah mengajarkan suatu hal kepada kita, yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya. Seperti guru TK, mereka megajarkan bagaimana menyanyanyi dan menggambar yang dimana kita waktu dikandungan ibu kita tidak kita dapatkan. Yang kita dapatkan ketika ada di kandungan ibu kita hanyalah, memejamkan mata, makan, dan minum. Guru SD (sekolah dasar) mrngajarkan bagaimana cara anak-anaknya berhitung dasar, membaca, menulis dan menganalisis. Ehm, yang menganalisis kelihatannya tidak masuk kategori. Dan yang paling mempengaruhi malas atau rajinnya seorang anak remaja di zaman modern seperti sekarang ini adalah guru SMP dan SMA. Karena apa, kita lihat dipendidikan sebelum SMP bahwa kita sebagai murid, di beri tugas atau bahasa latinnya Pekerjaan Rumah itu tidak terlalu banyak. Akan tetapi ketika menginjakkan kaki ke SMP, tugas sudah mulai tapi kadarnya masih belum seberapa. Dan ketika menginjakkan SMA, kita melihat tugas yang diberikan oleh guru walaupun hanya 3 soal saja, rasanya sudah munek-munek dan stress berat.

            “Anak-anak, setelah ini saya tidak bisa mengajar kalian karena ada sesuatu hal yang harus saya kerjakan, dan ini sangat penting…..”, guru belum selesai bicara.

            “yessss…yesss…yessss, yuhuuuuuuuu, aseeeeekkk…..!!!!!!”, potong murid-murid

            “Tunggu sebentar, coba kalian lihat latihan soal halaman 32, yang soal multiple choice di kerjakan dan dikumpulkan di meja saya, selambat-lambatnya nanti pulang sekolah”

            *Murid-murid hening*

Dan anak sekarang, kalau sudah dalam posisi seperti di atas, terkunci oleh keadaan dan tidak bisa bergerak apa-apa lagi, mereka akan menganggap bahwa guru adalah ibu tiri yang jahat. Biasanya kalau keadaan sudah seperti ini, anak yang sering main Facebook,Twitter atau semacamnya pasti akan mengeluh melalui fasilitas tersebut dengan bahasa yang agen FBI dan CIA tidak dapat mengartikannya.

            *Dapet tugas Cuma 3 soal*

            “AdDdoOeEch, nI3cH 6u12u nY1k54 b6Tzz, n64c1eEch ToeE6h4zz bNy4Kz b6tzZZ…..j4d!i3cH m4L35 n63rJa1nNy4hHhH!!!! huUHhh!! – 4 menit yang lalu melaui selular”

Dan, itu status1 dibaca oleh seluruh orang yang ada di jejaring sosial tersebut. Nah, bagaimana nasib para guru?? Padahal itu adalah ulah dari para murid mereka yang menganggap guru itu terlalu kejam dengan memberikan tugas dan pekerjaan rumah yang harus selesai pada deadline yang ditentukan.

Buat guru atau siapa saja yang pernah menjadi guru dan sedang membaca ini, harap bersabar dan tidak memarahi anak yang menulis ini, dia juga anakmu. Tapi, saya bukan tipe anak yang sedikit-sedikit mengeluh dengan jejaring sosial, paling-paling kalau dapat tugas ya langsung tidur dan bangun-bangun dari tidur terserang amnesia tugas.

            Di Indonesia, saya lihat banyak sekali jenis guru, seperti tentor, guru, dan dosen. Yang dimana itu semua fungsinya sama, yaitu mengajarkan suatu hal yang belum pernah kita terima sebelumnya. Kalau dilihat, tentor itu identik dengan lembaga pendidikan di luar sekolah dan umurnya relatif muda dan masih segar-segar. Dan guru menurut pandangan saya itu orang yang mengajar di sekolah dan umurnya ada yang tua dan ada yang muda masih segar tapi, guru yang mengajar di sekolah dan umurnya masih muda dan masih segar, akan kelihatan tua ketika berkumpul dikalangan guru-guru tua. Misal, ada guru yang mengajar di sekolah umurnya baru 25 tahun, dan mereka berkumpul dengan guru-guru senior, seakan akan guru yang berumur 25 tahun tersebut sudah terlihat 50 tahun. Berbeda dengan tentor, kalau tentor memang kalangannya adalah orang-orang yang memang masih segar dan masih sangat muda untuk mengajar. Dan yang saatu ini dosen, saya tidak pernah melihat dosen senior yang umurnya dibawah 25 tahun. Rata-rata dosen di Indonesia sudah berumur lebih dari 25 tahun. Akan tetapi kita lihat, tentor yang umurnya relatif muda, sudah bisa sangat dihormati meskipun panggilan yang dia dapat dari sapaan muridnya sehari-hari adalah “Mas” atau “Mbak”. Berbeda dengan guru yang panggilan sapaanya adalah “Pak” atau “Buk”. Saya belum menemukan mahasiswa yang menyapa dosennya dengan sebutan “Kek” atau “Nek”. Tapi seperti apapun penampilan mereka, berapapun umur mereka, mereka tetaplah guru yang telah memberikan segenap ilmu dan kasih sayangnya kepada kita yang patut kita hormati.

NB : 1. Istilah untuk jejaring sosial yang biasa menggambarkan apa yang sedang terjadi

Komentar

  1. keren . . .
    kalo ajah semua guru.2 diskull kyagh gtu,. di jamin ggha adha siswa yang TIDUR maupun TERTIDUR dalam kelas. . :))

    BalasHapus
  2. hehehe iya juga, aku juga bakal ga bisa tidur di kelas kalo gurunya kayak gitu :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makhluk Istimewa

Kalau tidak ada cewek mungkin cuma Nabi Adam saja manusia yang hidup di dunia ini. Itu menurut saya, gak tau juga kalian gimana. hehehe. Cewek, menurutku adalah makhluk yang istimewa, dari segi apapun. Cewek adalah makhluk yang paling setia ketika dia mempunyai pasangan.

Jadi Rajin Motret

Hai gaes, nih aku rajin amat yak subuh subuh udah posting Nah, kemaren kemaren aku gak posting karena emang lagi gak ada koneksi modem, maklum lah awal bulan .. kiriman telat dan ... gagal paketan internet.  Banyak orang di media sosial, Twitter, Fesbuk, atau Friendster (nih khusus makhluk oldschool banget dah). Bentar, bukannya FS udah gak ada ya... bodo amat,

Ramadhan Bercerita-1 : Hari Ulang Tahun Ayah

Hai, Assalammualaikum... :)) Marhaban Ya Ramadhan .. oke aku udah ngucapin ini duakali .. di postingan sebelumnya juga ngucapin. Hari pertama puasa, adalah hari dimana kita sangat bersemangat dengan datangnya Bulan suci yang penuh berkah ini, Traweh ke masjid pake baju taqwa, parfum, pake sepatu .. pokoknya keliatan rapi lah kalo ke mesjid. Aku puasa sebenernya udah dari kemaren, ya Indonesia memang berbeda" mulai dari suku, bahasa, budaya, serta awal Ramadhan. Tapi inilah yang membuat Indonesia kaya, perbedaan adalah keragaman yang terselubung.